Scroll untuk baca artikel
Berita

Warga Minta Gibran Tak Jadi Wakil Presiden, Kisah Unik Patung Pertama Jokowi yang Dibangun Warga NTT di Bukit Sunu

75
×

Warga Minta Gibran Tak Jadi Wakil Presiden, Kisah Unik Patung Pertama Jokowi yang Dibangun Warga NTT di Bukit Sunu

Sebarkan artikel ini
Patung Pertama Jokowi yang Dibangun Warga NTT di Bukit Sunu
Patung Pertama Jokowi yang Dibangun Warga NTT di Bukit Sunu

Bacasore.com – Sebuah kisah unik dan sarat makna datang dari Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Di puncak Bukit Sunu yang berada pada ketinggian 1.074 meter di atas permukaan laut, berdiri megah patung Joko Widodo (Jokowi) setinggi 3,5 meter yang dibangun oleh warga sebagai bentuk penghormatan dan cinta mereka kepada sang mantan kepala negara.

Patung ini bukan sekadar simbol fisik. Ia menjadi pusat dari ritual adat dan spiritualitas warga, tempat penyampaian doa, harapan, sekaligus kritik sosial yang penuh makna. Bahkan pada Sabtu, 21 Oktober 2023 lalu, ratusan warga berkumpul di puncak bukit untuk menggelar ritual adat dan menyampaikan doa-doa mereka di hadapan patung Jokowi.

Dalam prosesi tersebut, warga Desa Sunu menampilkan tarian Bonet, tarian adat khas NTT dengan gerakan melingkar sebagai lambang persatuan dan kebersamaan yang tak terputus. Ritual itu dipimpin langsung oleh para tokoh adat dan kepala desa.

“Melalui ritual adat ini, kami ingin menyampaikan harapan agar Jokowi tetap menjadi bapak bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk sekelompok orang atau keluarganya saja,” ungkap Kepala Desa Sunu, Yakob Kase, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com.

Pernyataan ini bukan tanpa makna. Dalam ritual tersebut, warga juga menyampaikan penolakan halus atas pencalonan Gibran Rakabuming Raka—putra Jokowi—sebagai calon wakil presiden. Mereka khawatir bahwa keputusan tersebut bisa mencoreng nama baik Jokowi dan mengaburkan nilai-nilai ketokohan sosok tersebut.

“Jangan sampai pencalonan Gibran merusak citra Pak Jokowi. Biarlah beliau tetap dikenang sebagai pemimpin rakyat, bukan sebagai tokoh politik yang terlibat dalam dinasti,” tegas Yakob.

Sejarah Berdirinya Patung Jokowi di Bukit Sunu

Pembuatan patung ini bermula dari inisiatif warga Sunu sendiri yang ingin memberikan penghormatan kepada Jokowi. Alasannya kuat: pada peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2020, Jokowi mengenakan pakaian adat khas Amanatun, sebuah bentuk penghargaan yang membuat warga merasa dihargai secara budaya.

READ  Begal Payudara di Pasar Tente Bima Picu Pembakaran Motor dan Pengungsian Warga Sumba

Proses pembangunan patung melibatkan perjalanan panjang dan penuh kerja keras. Patung seberat 700 kilogram tersebut dibuat di Bali dan dikirim ke NTT menggunakan kapal laut. Dari titik awal pengangkutan ke Bukit Sunu, warga membutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk mengaraknya melalui medan terjal yang penuh tantangan.

Menurut Kepala Seksi Promosi Pariwisata Kabupaten TTS, El Njukambani, kegiatan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga upaya masyarakat lokal menjadikan lokasi tersebut sebagai destinasi wisata spiritual dan budaya.

Patung Jokowi ini juga tidak lepas dari campur tangan Kolonel Simon Kamlasi, Aslog Kasdam IX/Udayana, yang merupakan putra daerah Amanatun. Bersama masyarakat, ia menggagas peletakan patung pada 30 Oktober 2021 yang diresmikan oleh Bupati TTU saat itu, Epy Tahun.

Gunung Sunu dipilih bukan tanpa alasan. Selain posisinya strategis, gunung ini juga memiliki nilai historis dan spiritual bagi warga. Ibu kandung Kolonel Simon, Janse Halena Kamlasi Aploegi, mengatakan bahwa lokasi tersebut telah lama dianggap sebagai tempat keramat yang menyimpan kekuatan budaya leluhur.

Patung  Jokowi ini dibuat dengan pakaian adat tradisional Amanatun. Ia mengenakan baju putih dilengkapi kain tenun merah bermotif kuning yang menggambarkan motif rantai nunkolo—simbol keterikatan dan kekuatan masyarakat adat. Di lehernya tergantung kalung cokelat khas daerah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *