Bacasore.com – Setelah menjalani hukuman selama 10 tahun di balik jeruji besi, mantan Bupati Jembrana dua periode, I Gede Winasa, akhirnya dapat menghirup udara bebas.
Winasa yang dikenal sebagai sosok bupati legends itu resmi bebas bersyarat pada Jumat, 5 Juli 2024, setelah menjalani masa hukuman atas kasus korupsi yang menjeratnya.
I Gede Winasa keluar dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara pada pukul 18.55 WITA di dampingi oleh putranya, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat).
Pria berusia 74 tahun ini langsung mengungkapkan niatnya untuk melakukan ritual pembersihan diri atau melukat di Pantai Yeh Kuning, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Winasa disambut oleh massa pendukungnya yang berpakaian merah dan pengamanan dari Polres Jembrana.
Suasana di halaman Rutan Negara tampak riuh dengan sorakan para pendukung.
Tanpa banyak bicara, Winasa segera masuk ke dalam mobil Toyota Alphard B 2554 PBS yang telah menunggunya, hanya memberikan pernyataan singkat, “Sama kuasa hukum saya ya,” sembari tersenyum.
Kepala Rutan Negara, Lilik Subagiyono, menjelaskan bahwa proses pembebasan bersyarat Winasa dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Di mana, Winasa telah menjalani 2/3 dari masa pidananya yang mencapai 13 tahun, yaitu selama tujuh tahun, yang membuatnya memenuhi syarat untuk mengajukan pembebasan bersyarat.
Profil Prof. Dr. drg. I Gede Winasa
Prof. Dr. drg. I Gede Winasa, sosok yang tidak asing lagi di dunia politik dan kesehatan di Indonesia, terutama di Bali.
Lahir pada tanggal 9 Maret 1950, Winasa memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan prestasi akademik dan pengalaman karier yang luas.
Ia menjabat sebagai Bupati Jembrana selama dua periode, yakni dari tahun 2000 hingga 2005 dan dilanjutkan dari 2005 hingga 2010.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai mantan suami dari Ratna Ani Lestari, yang menjabat sebagai Bupati Banyuwangi pada periode 2005-2010.
Riwayat Pendidikan
Perjalanan pendidikan I Gede Winasa dimulai dari SDN 1 Tegalcangkring, Jembrana pada tahun 1962.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, ia melanjutkan ke SMPN 1 Penyaringan, Jembrana dan lulus pada tahun 1965.
Tidak berhenti di situ, Winasa kemudian menuntaskan pendidikan menengahnya di SMAN 1 Negara, Jembrana pada tahun 1968.
Keinginan untuk memperdalam ilmu membawa Winasa ke Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Di sana, ia berhasil meraih gelar dokter gigi pada tahun 1978. Pendidikannya tidak berhenti di tingkat nasional.
Ia melanjutkan studi ke luar negeri, dengan mengikuti Geriatric Training di School of Dentistry, Hiroshima University, Jepang pada tahun 1989 hingga 1990.
Pada tahun 1991, ia kembali ke Jepang sebagai Visiting Scientist di School of Dentistry, Tokushima University.
Winasa juga terlibat dalam penelitian di bidang stomatitis denture di Hiroshima University pada tahun yang sama.
Untuk menambah wawasan, ia mengikuti pelatihan singkat tentang prosedur pemeriksaan Candida di universitas yang sama pada tahun 1993.
Pada tahun 1995, Winasa menuntaskan pendidikan doktoralnya di Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Airlangga.
Karier Profesional
Karier profesional I Gede Winasa sangat beragam dan mencakup berbagai bidang.
