Bacasore.com – Daud Yordan, seorang petinju profesional Indonesia yang memiliki karier gemilang di dunia tinju, kembali menggemparkan dunia olahraga.
Kini dirinya tercatat sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih untuk periode 2024-2029 Perwakilan Kalimantan Barat.
Kabar terbaru, setelah vakum lebih dari dua tahun karena terjun ke dunia politik, Daud kembali ke ring tinju dengan keyakinan kuat untuk merebut gelar juara dunia International Boxing Association (IBA) dengan mengalahkan Juan Herman Leal dari Argentina.
Pertarungan ini dijadwalkan berlangsung di Pontianak pada 7 September 2024.
Meski banyak pihak meragukan kemampuannya, Daud tetap optimis dan siap membuktikan bahwa dirinya masih berada di puncak performa.
Perjalanan Karier Daud Yordan
Daud Yordan, yang akrab disapa “Cino”, lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 10 Juni 1987.
Ia memulai karier tinju profesionalnya dengan prestasi gemilang.
Julukan “Cino” diberikan oleh mantan pelatihnya saat masih amatir, merujuk pada wajahnya yang khas oriental.
Cino dikenal dengan pukulan kerasnya dan telah menjadi juara dunia dua kali versi International Boxing Organization (IBO) di kelas featherweight dan lightweight.
Debut pertamanya di Amerika Serikat pada 13 September 2008 menandai langkah besar dalam kariernya.
Daud berhasil mengalahkan petinju Meksiko, Antonio Meza, dengan angka mayoritas di Las Vegas.
Pertarungan ini merupakan bagian dari pertandingan antara Juan Manuel Marquez melawan Joel Casamayor.
Prestasi ini membuatnya menjadi petinju Indonesia pertama yang menang di Amerika Serikat dan mendapatkan kontrak jangka panjang dari promotor ternama, Golden Boy Promotions.
Setelah absen selama dua tahun dari dunia tinju untuk fokus pada karier politiknya, banyak pihak meragukan kemampuan Daud untuk kembali meraih gelar juara.
Keraguan ini tidak mengherankan mengingat usia Daud yang kini menginjak 37 tahun.
Namun, Daud melihat usia bukan sebagai penghalang.
Dalam sebuah jumpa pers pada 26 Juni, Daud menyatakan bahwa dirinya masih merasa muda dan sangat mampu untuk bersaing di ring tinju.
“Masyarakat seluruh Indonesia, yang saya terima melalui media sosial hingga saya dengar sendiri, bisakah petinju menjadi politisi?
Itu yang pertama. Ternyata bisa,” kata Daud.