Bacasore.com – Kasus pungutan untuk pembelian pendingin ruangan (AC) bagi siswa baru di SMAN 6 Denpasar telah mengundang perhatian publik.
Sekolah yang terletak di wilayah Sanur, Kota Denpasar, Provinsi Bali, ini menjadi sorotan setelah rencana pungutan sebesar Rp 1,5 juta per siswa viral di media sosial.
Meskipun akhirnya pungutan tersebut dibatalkan akibat penolakan masyarakat, Kepala Sekolah SMAN 6 Denpasar, I Ketut Suendi, rencananya akan dipanggil oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar untuk memberikan klarifikasi terkait isu yang menghebohkan ini.
Profil dan Sejarah SMAN 6 Denpasar
SMAN 6 Denpasar merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri di Kota Denpasar yang didirikan pada 2 Juni 1986 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia saat itu, Prof. Dr. Fuad Hassan, pada 14 Juni 1986.
Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Sanur/Tukad Nyali, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan, dengan luas lahan 100.000 m² dan luas bangunan 7.450 m².
Sejak tahun 2009, SMAN 6 Denpasar telah menyandang status sebagai sekolah Adiwiyata, yang menekankan pada apresiasi dan pelestarian lingkungan.
Status ini sangat mendukung keberadaan Kota Denpasar sebagai kota budaya, memperkuat peran sekolah dalam mendukung program pemerintah kota yang berfokus pada pembangunan kota kreatif yang berwawasan budaya dan berlandaskan agama Hindu.sar
Sebagai lembaga pendidikan menengah, SMAN 6 Denpasar melakukan berbagai aktivitas baik akademik maupun non-akademik.
Dalam perjalanan selama 32 tahun, sekolah ini telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan dan perubahan sesuai dengan tuntutan zaman.
Kedewasaan lembaga ini tidak hanya diukur dari usia, tetapi juga dari kualitas dan kuantitas kegiatan yang telah dilakukan.
Prestasi Akademik dan Tantangannya
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi SMAN 6 Denpasar adalah kualitas akademik siswa baru yang masuk setiap tahunnya.
Berdasarkan data yang ada, nilai ujian nasional (NUN) calon siswa yang diterima tergolong rendah, yang secara psikologis mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM).
Dalam situasi seperti ini, peran kepala sekolah dan guru menjadi sangat penting untuk berinovasi dalam metode pengajaran guna mencapai peningkatan kualitas pendidikan.
Prestasi Non-Akademik
Di bidang non-akademik, SMAN 6 Denpasar telah mencapai banyak prestasi, terutama dalam seni dan olahraga.
Banyak siswa baru yang memiliki prestasi di bidang ini memilih SMAN 6 Denpasar meskipun nilai ujian mereka tergolong rendah.
Dukungan sarana dan prasarana yang memadai seperti alat musik tradisional gamelan, rindik, dan kolintang, serta fasilitas olahraga, sekolah ini mampu bersaing dengan SMA lainnya di Denpasar.
Pembangunan Lingkungan
Sebagai wujud nyata komitmen terhadap lingkungan, SMAN 6 Denpasar berhasil meraih status Adiwiyata.
Pencapaian ini merupakan hasil dari proses panjang yang melibatkan upaya membangun kesadaran lingkungan di kalangan siswa, guru, dan seluruh civitas akademika.