Scroll untuk baca artikel
Berita

Roti Aoka Dituding Gunakan Sodium Dehydroacetate? Begini Bahayanya 

176
×

Roti Aoka Dituding Gunakan Sodium Dehydroacetate? Begini Bahayanya 

Sebarkan artikel ini
Roti Aoka
Roti Aoka

Bacasore.com – Baru-baru ini, berita tentang Roti Aoka yang diduga mengandung bahan pengawet berbahaya telah mencuat di media sosial.

Tuduhan tersebut menimbulkan kekhawatiran publik karena disebutkan bahwa Roti Aoka menggunakan Sodium Dehydroacetate.

Bahan pengawet yang umum digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan farmasi.

Untuk menjawab isu ini, PT Indonesia Bakery Family (PT IBF), produsen Roti Aoka, memberikan klarifikasi resmi dan menegaskan komitmen mereka terhadap kualitas dan keamanan produk.

Penggunaan pengawet dalam industri makanan modern bertujuan untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kesegaran produk.

Sodium Dehydroacetate adalah salah satu pengawet yang sering digunakan karena efektif menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.

Namun, penggunaannya menimbulkan kekhawatiran terkait dampak kesehatan, sehingga penting untuk memahami efek samping yang mungkin ditimbulkan.

Efek Samping Sodium Dehydroacetate

Penggunaan Sodium Dehydroacetate sebagai pengawet memang memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai:

  1. Iritasi Kulit dan Mata: Kontak langsung dengan bahan ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Pekerja yang sering menangani bahan ini harus menggunakan pelindung yang memadai untuk menghindari kontak langsung.
  2. Gangguan Pencernaan: Konsumsi berlebihan Sodium Dehydroacetate dapat mengakibatkan mual, muntah, dan diare. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa bahan ini digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan batas aman yang ditetapkan.
  3. Reaksi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, dan pembengkakan setelah terpapar Sodium Dehydroacetate. Penting bagi konsumen untuk mengetahui adanya risiko ini, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas tertentu.
  4. Potensi Karsinogenik: Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut, ada kekhawatiran tentang risiko kanker akibat paparan jangka panjang terhadap Sodium Dehydroacetate.

Regulasi dan Pengawasan di Indonesia

Di Indonesia, penggunaan Sodium Dehydroacetate diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

READ  Kasus Pertamax Tercampur Air Kembali Terjadi di SPBU Sei Misang, Jambi: Kendaraan Mogok Usai Mengisi BBM

BPOM menetapkan batasan jumlah maksimum untuk memastikan keamanan konsumen.

Produsen makanan, termasuk PT IBF, harus mematuhi regulasi ini dan memastikan produk mereka aman untuk dikonsumsi.

Pengawasan ketat dan uji laboratorium rutin diperlukan untuk menjaga kandungan Sodium Dehydroacetate tetap di bawah batas aman.

Untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh pengawet sintetis, produsen makanan dapat mempertimbangkan penggunaan pengawet alami. Beberapa alternatif pengawet alami yang lebih aman meliputi:

  • Asam Sorbat: Efektif melawan jamur dan ragi.
  • Vitamin C (Asam Askorbat): Berfungsi sebagai antioksidan dan pengawet.
  • Ekstrak Rosemary: Memiliki sifat antimikroba dan antioksidan alami.

Namun, penggunaan pengawet alami sering kali lebih menantang dari segi biaya dan efektivitas dibandingkan pengawet sintetis.

Edukasi Konsumen

Sebagai konsumen, penting untuk selalu membaca label produk dan memahami bahan-bahan yang digunakan.

Edukasi tentang bahaya pengawet dan informasi yang mudah diakses akan membantu konsumen lebih waspada dan kritis dalam memilih produk yang aman untuk dikonsumsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *