Bacasore.com – Pada tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan merencanakan perbaikan lima titik saluran irigasi yang mengalami kerusakan.
Langkah ini diambil untuk memastikan keberlanjutan sistem irigasi yang sangat penting bagi sektor pertanian di daerah tersebut.
Salah satu kerusakan tersebut disebabkan oleh bencana alam yang terjadi pada tahun 2022 lalu.
Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, menjelaskan bahwa anggaran yang disiapkan untuk perbaikan saluran irigasi tersebut berkisar antara Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per titik.
“Kelima titik itu adalah irigasi Gunung Subamia di Kecamatan Tabanan, irigasi Gubug di Kecamatan Tabanan, irigasi Penyalin di Kecamatan Kerambitan, irigasi Yeh Kajang di Kecamatan Baturiti, dan irigasi Selabih di Kecamatan Selemadeg Barat,” jelasnya kepada awak media.
Kerusakan saluran irigasi ini tidak hanya disebabkan oleh bencana alam, tetapi juga oleh faktor usia saluran yang sudah tua.
Saluran irigasi ini perlu segera diperbaiki untuk memastikan distribusi air yang efisien dan efektif, terutama dalam mendukung produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Perbaikan irigasi ini akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Besaran dana bervariasi, mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per titik, tergantung pada kebutuhan perbaikan masing-masing saluran. Saat ini, proses perbaikan saluran irigasi masih dalam tahap pengadaan,” tambah Dedy.
Penggunaan dana APBD untuk perbaikan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur pertanian yang sangat vital.
Dengan perbaikan ini, diharapkan sistem irigasi akan lebih handal dalam mengelola air selama musim hujan dan memastikan ketersediaan air yang cukup selama musim kemarau.
Perbaikan saluran irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem irigasi pertanian di Kabupaten Tabanan.
Saat musim hujan, saluran yang diperbaiki akan mampu mengelola air dengan baik, sehingga tidak meluber atau bocor.
Begitu pula pada musim kemarau, saluran yang baik akan memastikan air sampai ke sawah-sawah secara maksimal.
“Dengan adanya perbaikan ini, tidak akan ada lagi lahan sawah yang kekurangan air akibat saluran irigasi yang rusak, sehingga debit air berkurang,” jelas Dedy.
Perbaikan jaringan irigasi di lima titik ini lebih difokuskan pada kontinuitas air, sehingga memungkinkan petani untuk mengatur pola tanam mereka dengan lebih baik.
Pertanian merupakan salah satu sektor utama di Kabupaten Tabanan. Keberhasilan sektor ini sangat bergantung pada sistem irigasi yang baik.