Bacasore.com – Pada 26 Juni 2024, Akademi Kepolisian (Akpol) merayakan momen bersejarah dengan meluluskan 247 Taruna tingkat 4 angkatan 55 Yon Satya Dharma.
Upacara wisuda ini dipimpin langsung oleh Gubernur Akpol, Irjen Pol. Dr. Rycko Amelza
Dahniel. Salah satu sorotan utama dalam acara tersebut adalah penyerahan penghargaan Adhi Makayasa kepada Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima Silaban, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada lulusan terbaik Akpol.
Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima Silaban berhasil menonjol di antara rekan-rekannya dengan menunjukkan keunggulan yang luar biasa.
Khususnya dalam tiga aspek utama yang dinilai dalam penghargaan Adhi Makayasa: akademis, jasmani, dan mental.
Pencapaian ini menjadikan Theodore sebagai teladan bagi para taruna lainnya, memperlihatkan bahwa dedikasi dan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan dapat membawa hasil yang gemilang.
Theodore, yang kini berusia 21 tahun, bukan hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademis.
“Kami sangat berbangga hati terutama angkatan kami, Angkatan 55 Batalyon Satya Dharma karena bapak Kapolri menghadiri upacara penutupan kami,” begitu ungkap Theodore Gomgom dikutip, Jumat 28 Juni 2024.
Ia sering mengikuti lomba tingkat nasional dan internasional, yang semakin memperkokoh prestasinya di Akpol.
Pada ujian tugas akhir taruna Akpol angkatan 55 yang dilaksanakan pada 7 Juni 2024, Theodore berhasil meraih nilai tugas akhir terbaik, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai penerima Adhi Makayasa.
Pengaruh Keluarga dalam Kesuksesan Theodore
Kesuksesan Theodore juga membawa sorotan kepada keluarganya, terutama sang ayah, Kombes Pol Deonijiu de Fatima, S.I.K., S.H.
Deonijiu merupakan mantan Kapolres Metro Tangerang Kota yang kini menjabat sebagai Kepala Perencanaan dan Pengendalian Operasi (Karoops) Polda NTT.
Ia dikenal dengan julukan “Matahari dari Timur” karena kontribusinya yang signifikan di institusi Polri.
Seperti anaknya, Deonijiu juga merupakan alumni Akpol angkatan tahun 1996 dan telah menempuh pendidikan militer di PTIK, SESPIM, dan SEKSO TNI.
Selama kariernya, Deonijiu sering ditempatkan di posisi-posisi strategis dan berperan penting dalam berbagai operasi kepolisian.
