Bacasore.com – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam hayati.
Dari Sabang hingga Merauke, tanah air kita menghasilkan berbagai komoditas yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan.
Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan alam ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukuhkan Prof. Ir. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., sebagai Guru Besar dalam bidang Bioresource Processing.
Pengukuhan yang berlangsung pada Selasa, 9 Juli, dihadiri oleh berbagai akademisi dan praktisi, serta menjadi momen penting dalam dunia pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Pengembangan Teknologi Pengolahan Sumber Daya Alam Hayati Berbasis Bioresource Product Engineering dan Teaching Industry”.
Prof. Sang Kompiang menyoroti posisi Indonesia sebagai salah satu penghasil utama sumber daya alam hayati di dunia.
Beberapa komoditas yang dihasilkan antara lain biji-bijian, teh, kopi, cokelat, minyak sawit, lada, karet, kayu lapis, ikan, dan rempah-rempah.
Dari sekian banyak rempah-rempah, Indonesia baru mampu memproduksi 12 dari 200 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia.
Prof. Sang Kompiang juga menekankan pentingnya pengembangan tanaman obat seperti jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur.
Saat ini, konsumsi terbesar dari tanaman-tanaman tersebut masih berada pada skala industri kecil.
Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut diperlukan agar tanaman obat ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Potensi dan Tantangan dalam Pengolahan Sumber Daya Alam
Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan kekayaan alamnya demi kemakmuran rakyat.
Pengembangan teknik produk yang menjadi dasar pendidikan teknik kimia di masa depan adalah langkah penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu mengolah kekayaan alam tersebut secara optimal.
Prof. Sang Kompiang menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan bijak agar kelestarian dan keseimbangan alam dapat terjaga.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tumbuhan, minyak atsiri, dan tanaman obat unggulan harus dideklarasikan sebagai bentuk keunggulan komparatif bangsa Indonesia.
Hal ini tidak hanya menjadi keunggulan, tetapi juga tantangan bagi Indonesia dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki.
Komoditas ekspor unggulan seperti minyak kelapa sawit dan kakao juga memerlukan perhatian lebih agar dapat memberikan lapangan pekerjaan dan sumber devisa negara yang berkelanjutan.
Pentingnya Bioresource Product Engineering
Prof. Sang Kompiang menegaskan bahwa peningkatan teknik pengolahan produk hayati atau bioresource product engineering harus dimaksimalkan.
