Poppers Bikin Euforia, Obat Perangsang Dihirup Viral Asal Cina yang Dilarang

Bacasore.com – Pada bulan Juli 2024, Bareskrim Polri mengungkap kasus peredaran obat perangsang berbahaya di wilayah Bekasi Utara dan Banten.

Kasus ini menarik perhatian publik dan menunjukkan betapa seriusnya masalah peredaran obat-obatan terlarang yang dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat.

Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menyita ratusan botol dan kotak berisi obat perangsang yang dikenal dengan nama “Poppers.”

Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) 3 Bareskrim Polri, Komisaris Besar (Kombes) Suhermanto, mengungkapkan bahwa obat perangsang ini digunakan oleh kelompok tertentu.

Khususnya dalam konteks hubungan seksual sesama jenis.

“Obat perangsang yang sering digunakan dalam konteks hubungan seksual di kalangan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT),” begitu ungkap Suhermanto di Gedung Mabes Polri dikutip Rabu, 24 Juli 2024 dari akun Youtube@Infoviral.

Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menyita total 228 botol dan 597 kotak obat perangsang di Bekasi Utara, serta 731 botol dan 113 kotak di Banten.

Obat ini, yang dikenal sebagai Poppers, diimpor langsung dari Cina dan sebelumnya didistribusikan melalui marketplace online.

Namun, sejak 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan Poppers karena mengandung bahan kimia isobutil nitrit yang berbahaya.

Setelah peraturan tersebut, para pelaku beralih ke penjualan Poppers melalui platform komunikasi seperti WhatsApp, menargetkan pelanggan lama mereka.

Di Bekasi Utara, peredaran Poppers telah berlangsung sejak 2017, sedangkan di Banten sejak 2022.

Meskipun kasus ini melibatkan pelaku yang berbeda, keduanya menggunakan sumber yang sama dari Cina. Obat ini dihirup untuk menghasilkan efek tertentu.

Namun efek sampingnya sangat merugikan, termasuk risiko serangan jantung, stroke, hingga kematian.