Scroll untuk baca artikel
Berita

Peninggalan Mbah Horeg: Durian Tawing Disebut Juga Durian Sekembaran dari Magetan

123
×

Peninggalan Mbah Horeg: Durian Tawing Disebut Juga Durian Sekembaran dari Magetan

Sebarkan artikel ini
Durian Tawing asal Magetan
Durian Tawing asal Magetan

Bacasore.com – Di tengah indahnya Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terdapat sepasang pohon durian yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai budaya.

Pohon-pohon ini berdiri kokoh di Dusun Tawing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan.

Warga setempat menyebutnya “Durian Sekembaran” atau durian kembar, karena dua pohon ini tumbuh berdampingan dengan jarak hanya sekitar lima meter.

Dikenal sebagai pohon durian tertua di desa dan bahkan di Kabupaten Magetan, durian Tawing ini memiliki cerita yang menarik untuk disimak.

Sejarah dan Keunikan Pohon Durian Tawing

Pohon durian Tawing telah ada selama lebih dari 350 tahun.

Pohon ini pertama kali ditanam oleh Mbah Horeg, sesepuh Desa Plumpung yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah desa tersebut.

Suwarno, generasi kelima keturunan Mbah Horeg yang kini merawat pohon durian ini, mengungkapkan bahwa kakeknya, Mbah Horeg, meninggal pada usia 116 tahun pada tahun 2008.

“Kalau umur pohon ini kemungkinan ada 350-an tahun,” kata Suwarno beberapa tahun silam.

Durian Tawing memiliki keunikan tersendiri. Pohon dengan diameter sebesar tiga orang dewasa merangkul ini merupakan durian lokal yang dikenal dengan cita rasa khasnya.

Nama “Tawing” diambil dari nama dusun asalnya, dan durian ini dikenal luas hingga ke luar daerah, bahkan sampai Kabupaten Gorontalo.

Suwarno sempat diundang oleh pengelola kebun buah Mekarsari untuk mengembangkan durian Tawing miliknya, namun faktor usia menghalangi Suwarno untuk mengambil peluang tersebut.

Geografi dan Budidaya Durian Tawing

Kabupaten Magetan, yang terletak di lereng Gunung Lawu, memiliki iklim yang sangat cocok untuk budidaya durian.

Suhu yang sejuk dan ketersediaan air yang melimpah sepanjang tahun menjadi faktor utama mengapa durian Tawing bisa bertahan hingga ratusan tahun.

READ  Cara Ampuh Menghilangkan Bau Durian, Tips Praktis Hilangkan Bau Menyengat

Pohon durian Tawing yang kini berusia sekitar 400 tahun hanya ada dua, namun berhasil dikembangbiakkan oleh seorang warga bernama Jainudin dari Desa Plangkrongan.

Melalui teknik sambung pucuk, Jainudin berhasil mengembangkan durian Tawing dan pohon tersebut kini telah berbuah di kebunnya.

“Saya hanya punya satu pohon karena perawatannya masih perlu dipelajari,” ujar Jainudin belum lama ini.

Teknik pembibitan durian Tawing membutuhkan waktu hingga enam tahun untuk mempelajari cara pengembangannya, karena jenis durian ini memerlukan perlakuan khusus agar bisa berbuah.

Durian Tawing memiliki rasa khas yang manis dengan sedikit rasa pahit, membuatnya unik di antara jenis durian lainnya.

Daging buahnya tebal dan sebagian besar tidak memiliki biji, menambah nilai keistimewaan durian ini.

Jainudin menjual durian Tawing dengan harga Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per buah, dan pembelinya datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Ponorogo, Ngawi, hingga Madiun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *