Scroll untuk baca artikel
Berita

Pedang Durandal Tiba-tiba Hilang, Warga Rocamadour Heboh

125
×

Pedang Durandal Tiba-tiba Hilang, Warga Rocamadour Heboh

Sebarkan artikel ini
Pedang yang tertancap di tebing itu diyakini Pedang Durandal dan kini dinyatakan hilang.
Pedang yang tertancap di tebing itu diyakini Pedang Durandal dan kini dinyatakan hilang.

Bacasore.com – Pedang Durandal atau Durendal sebuah artefak legendaris yang telah menjadi simbol kebanggaan dan aset wisata kota Rocamadour, Prancis, tiba-tiba hilang setelah 1.300 tahun tertancap di batu.

Durandal adalah pedang milik Roland, seorang ksatria legendaris dan perwira Charlemagne dalam literatur Prancis.

Konon, pedang ini tidak dapat dihancurkan dan memiliki kemampuan memotong batu dengan sekali tebas.

Hilangnya pedang ini telah memicu kebingungan dan kekhawatiran di kalangan warga setempat dan pejabat Rocamadour.

Asal Usul Durandal

Pedang Durandal atau Durendal kemungkinan berasal dari kata Prancis “dur,” yang berarti “keras” atau “tahan lama.”

Durandal adalah pedang yang dimiliki oleh Roland, seorang paladin legendaris dalam sastra Matière de France.

Menurut puisi abad ke-11 “The Song of Roland,” pedang ini diberikan oleh seorang malaikat kepada Charlemagne, yang kemudian menganugerahkannya kepada Roland.

Pedang ini diyakini sebagai senjata paling tajam yang pernah ada dan mampu memotong batu dengan sekali tebas.

Di dalam hulu pedang emas Durandal terdapat gigi Santo Petrus, darah Basil dari Kaisarea, rambut Santo Denis, dan potongan pakaian Bunda Maria.

Menurut legenda, pedang ini digunakan oleh Roland untuk menahan seratus ribu pasukan Saracen agar pasukan Charlemagne dapat mundur ke Prancis.

Roland juga menggunakan Durandal dalam Pertempuran Roncevaux Pass untuk mengalahkan banyak musuh, termasuk memotong tangan raja Saracen, Marsile, dan memenggal anak raja Saracen, Jursaleu.

Legenda Lokal

Menurut cerita rakyat lokal di Rocamadour, pedang Durandal masih ada di tepi sebuah tebing di Rocamadour, Midi-Pyrénées.

Pada abad ke-12, para biarawan di Rocamadour mengklaim bahwa Roland melempar pedang ini dan tidak menyembunyikannya di bawah jenazahnya, sehingga menghasilkan lubang di tembok akibat ketajamannya.

READ  Swiss Cantik Ditemukan Linglung di Kamar Villa di Nusa Penida

Namun, kisah-kisah ini hanyalah legenda dan lokasi pedang yang sesungguhnya tidak diketahui.

Hilangnya Pedang Durandal

Para pejabat Rocamadour mulai menyelidiki hilangnya pedang Durandal yang telah menjadi aset wisata kota.

Warga setempat dibuat heboh dengan hilangnya pedang ini karena pencuri harus memanjat tebing setinggi 9,7 meter di permukaan batu yang kasar untuk mengambil peninggalan sejarah ini.

Wali Kota Rocamadour, Dominique Lenfant, menyatakan bahwa hilangnya Durandal adalah kehilangan besar bagi kota.

“Kami akan merindukan Durandal. Ini telah menjadi bagian dari Rocamadour selama berabad-abad dan tidak ada pemandu yang tidak menunjukkannya saat berkunjung,” kata Lenfant, dikutip dari The Independent.

Selama 1.300 tahun terakhir, pedang Durandal telah menjadi aset yang berharga bagi Rocamadour.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *