Scroll untuk baca artikel
Sosok

Pak Oles Bikin Dunia Herbal Terguncang, Jalankan Bisnis dengan Konsep Sembrani

136
×

Pak Oles Bikin Dunia Herbal Terguncang, Jalankan Bisnis dengan Konsep Sembrani

Sebarkan artikel ini
Pak Oles
Pak Oles

Bacasore.com – Gede Ngurah Wididana, yang lebih dikenal dengan nama Pak Oles, adalah seorang inovator yang berhasil memadukan tradisi dengan teknologi modern.

Nama “Pak Oles” sendiri berasal dari produk andalannya, minyak oles, yang merupakan hasil racikannya dengan teknologi Effective Microorganism (EM) yang ia pelajari di Jepang, dikombinasikan dengan teknik pengobatan tradisional Bali.

Minyak ini menjadi simbol dari inovasi yang tak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi juga berhasil menembus skala nasional, bahkan internasional.

Asal Usul “Pak Oles” dan Pengaruhnya di Dunia Bisnis

Nama Pak Oles tidak hanya dikenal sebagai panggilan akrab, tetapi juga telah menjadi brand yang mengakar dalam dunia bisnis.

Gede Ngurah Wididana memulai usahanya dengan mendirikan PT Karya Pak Oles Tokcer, yang kemudian berkembang menjadi grup perusahaan dengan berbagai cabang, termasuk PT Visi Media Pak Oles, yang bahkan menerbitkan koran bernama “Koran Pak Oles”.

Slogan yang diusung dalam koran ini mengingatkan pada iklan obat kuat tradisional: “jangan anggap enteng,” menambah kesan unik dan berani dalam setiap langkahnya.

Meski terkesan menggunakan terminologi pinggiran, Wididana tidak main-main dalam mengelola perusahaannya.

Sejak 1998, grup perusahaan Pak Oles telah mempekerjakan lebih dari 2.000 karyawan yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, hingga kota-kota kecil seperti Garut dan Gresik.

Dalam skala bisnis yang besar ini, berbagai produk obat-obatan alternatif, sebanyak 24 jenis, telah dihasilkan dan diterima dengan baik oleh masyarakat.

Menjawab Tuduhan dengan Inovasi: Kolaborasi Teknologi EM dan Usada Bali

Sebagai seorang pengusaha, Wididana tidak hanya fokus pada keuntungan semata.

Ia juga menjawab berbagai tuduhan dan kritik terhadap teknologi EM, yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa, sebagai teknologi yang dianggap berbahaya.

READ  Uang Jajan Georgina Rodriguez Rp 1,5 Miliar Sebulan, Sosok Pacar sekaligus Ibu dari Anak-anak Cristiano Ronaldo

Untuk membuktikan sebaliknya, Wididana menciptakan obat dengan teknologi EM yang digabungkan dengan usada Bali, teknik pengobatan tradisional Bali.

“Ini adalah kombinasi antara teknologi modern dan pengobatan tradisional,” ujar Pak Oles dalam sebuah wawancara di Denpasar dikutip dari Kompas.

Ia menggambarkan bagaimana proses fermentasi tradisional yang memakan waktu berbulan-bulan diubah menjadi lebih cepat dan efisien dengan teknologi EM, yang hanya membutuhkan waktu dua minggu.

Dalam penemuannya, ia menggunakan minyak kelapa dan rempah-rempah yang difermentasi secara alami, menciptakan minyak yang kaya akan antioksidan dan berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit.

Mengembangkan Bisnis dengan Filosofi “Semberani”

Bisnis Pak Oles berkembang pesat tidak hanya dalam bidang obat-obatan, tetapi juga merambah ke bidang-bidang lain seperti panti pijat dan restoran.

Meskipun beberapa pihak menganggap langkah ini sebagai usaha yang nyeleneh, bagi Wididana, semuanya merupakan bagian dari sistem yang terintegrasi.

Setelah belajar manajemen di American Institute of Management Studies, Hawaii, tahun 1999, ia mengembangkan konsep yang ia sebut SIMT (Sistem, Informasi, Manajemen, dan Teknologi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *