Bacasore.com – Ada saja ulah I Wayan Bisma alias Otot Kering dalam membuat konten mematik kejengkelan warganet.
Kali ini, video terbaru Otot Kering memperlihatkan dirinya sedang mengobrol dengan wanita asal Jepang.
Namun, bukan itu yang menjadi persoalan.
Tapi, pernyataan dan kata-kata Otot Kering yang dinilai melecehkan perempuan yang kebetulan Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang.
Di mana, kata-kata dalam bahasa Bali itu berarti mengajak berhubungan badan atau mek*tuk.
WNA perempuan asal Jepang itu pun terlihat ramah karena tidak mengerti artinya, apalagi Otot Kering terlihat ramah dan senyam-senyum saja.
Bahkan, WNA perempuan asal Jepang itu sampai mengulang perkataan jorok yang diungkap oleh Otot Kering.
Bahkan, sempat mengiyakan dengan kalimat “Yes” seperti dikutip, Senin 15 Juli 2024.
Sontak postingan video tersebut mendapat tanggapan negatif dari warganet.
“Ini contoh SDM hanya demi konten,..shame on you,” begitu komen akun @ek4yn1.
“Semoga WNA melaporkan, cukup 4 tahun kena pasal sexual harassment,” sahut @ariddenkerdeck. “Merusak reputasi nama baik rakyat asli Bali…!” tukas yang lainnya.
Siapa Otot Kering?
I Wayan Bisma, pemuda berusia 20 tahun, mendadak menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial.
Pria yang kerap dijuluki “si otot kering” ini dikenal dengan kontennya yang sering dianggap cekak dan degag (congkak dan sombong).
Meskipun video-videonya menuai banyak kontroversi, Bisma mengaku bahwa tujuan utamanya hanya untuk hiburan semata.
Beberapa bulan sebelumnya dalam sebuah kesempatan, Bisma, yang baru menikah pada Juli 2023, sebenarnya tidak pernah bermaksud menimbulkan kontroversi dengan konten-kontennya.
Julukan “otot kering” diberikan oleh teman-temannya, bukan oleh dirinya sendiri.
Menurut Bisma, semua video yang ia unggah di media sosial seperti TikTok dan YouTube hanya untuk hiburan dan tidak bermaksud menyinggung siapa pun.
Sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, Bisma harus menghadapi tanggung jawab yang besar.
Ayahnya tidak bekerja, sementara ibunya telah meninggal dunia sejak tahun 2020.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Bisma sempat bekerja sebagai tukang parkir di Denpasar dengan penghasilan sekitar 50 ribu rupiah per hari.