Bacasore.com – Pada 8 Agustus 2024, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan pertama mengenai kemungkinan terjadinya gempa besar atau megaquake.
Peringatan ini menyusul gempa berkekuatan 7,1 magnitudo yang mengguncang Prefektur Miyazaki, Jepang bagian selatan, sehari sebelumnya.
Peristiwa ini menandai sebuah babak baru dalam sejarah seismologi Jepang, mengingat potensi bencana yang dihadapi wilayah tersebut.
Dampak Gempa Miyazaki
Gempa yang terjadi di Miyazaki mengakibatkan luka-luka pada setidaknya 16 orang dan memicu tsunami kecil dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter selama setengah jam setelah gempa.
Episentrum gempa terletak di lepas pantai dengan kedalaman sekitar 25 kilometer di bawah laut, tepatnya di dekat Palung Nankaiāsebuah zona seismik yang telah lama dikenal sebagai salah satu kawasan paling berisiko di dunia.
Palung ini merupakan tempat terjadinya subduksi Lempeng Laut Filipina di bawah Lempeng Eurasia, menciptakan zona patahan yang dikenal dengan nama Megathrust Nankai.
Risiko Megaquake di Masa Depan
Para ahli khawatir bahwa gempa di Miyazaki telah mengubah distribusi tekanan di sepanjang palung, yang dapat memicu gempa berkekuatan 8 magnitudo atau lebih besar.
Pemerintah Jepang memperkirakan bahwa jika gempa semacam itu terjadi, ratusan ribu orang bisa menjadi korban.
Menurut pernyataan JMA, “Kemungkinan terjadinya gempa skala besar dinilai lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.”
JMA juga menyatakan bahwa peringatan gempa ini akan terus berlaku selama satu pekan, dengan himbauan agar warga di seluruh wilayah selatan Jepang tetap waspada.
Prof. Naoshi Hirata, seorang geolog dari University of Tokyo, menyebutkan bahwa peluang terjadinya gempa besar dalam minggu-minggu mendatang adalah sekitar 1 banding 100.
Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan terjadinya gempa berkekuatan 8 atau 9 magnitudo di Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan berkisar antara 70 hingga 80 persen.
Sejarah Seismik Palung Nankai
Palung Nankai dikenal sebagai salah satu kawasan seismik paling aktif di dunia.
Gempa terakhir yang terjadi di kawasan ini terjadi pada tahun 1946 dengan kekuatan 8,1 magnitudo.
Berdasarkan sejarah, gempa besar di Palung Nankai terjadi setiap 100 hingga 150 tahun sekali, menjadikan wilayah ini salah satu yang paling diwaspadai di Jepang.
Pada 9 Agustus 2024, guncangan sebesar 5,3 magnitudo mengguncang Prefektur Kanagawa dekat Tokyo, meskipun tidak termasuk dalam area peringatan gempa besar Palung Nankai.
“Gempa-gempa kecil seperti ini sering kali menjadi pemicu gempa yang lebih besar,” begitu keterangan penduduk di sana.
Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), sekitar 5 persen gempa diikuti oleh gempa yang lebih besar dalam waktu satu pekan.
Kepanikan dan Persiapan Warga Jepang
Peringatan akan terjadinya gempa besar telah memicu kepanikan di kalangan warga Jepang.