Bacasore.com – Gunung Rinjani, terletak di Pulau Lombok, adalah salah satu destinasi pendakian paling menakjubkan di Indonesia.
Keindahan alam yang memukau dan jalur pendakian yang menantang, gunung ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi pendaki, baik pemula maupun profesional.
Gunung Rinjani, dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, adalah gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia.
Terkenal karena pemandangannya yang spektakuler, gunung ini menyuguhkan berbagai atraksi alam, termasuk kaldera yang menakjubkan, Danau Segara Anak, dan pemandangan matahari terbit yang luar biasa dari puncaknya.
Setiap tahun, gunung ini menarik ribuan pendaki dari seluruh dunia yang datang untuk menikmati keindahan alam dan menantang kemampuan fisik mereka.
Keindahan Gunung Rinjani tidak hanya terletak pada pemandangan yang ditawarkannya tetapi juga pada keberagaman ekosistem yang ada di sekitar gunung.
Hutan tropis yang lebat, savana yang luas, dan sumber air panas alami menambah daya tarik pendakian di sini.
Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Gunung Rinjani memiliki beberapa jalur pendakian yang bisa dipilih, masing-masing dengan tingkat kesulitan dan daya tarik yang berbeda.
Berikut ini adalah ulasan mendalam tentang jalur-jalur pendakian utama di Gunung Rinjani:
1. Jalur Torean
Jalur Torean adalah salah satu jalur pendakian yang paling jarang digunakan dan memiliki karakteristik yang unik.
Jalur ini dikenal dengan keindahan alamnya yang eksotis, termasuk sumber air panas dan air terjun berundak yang menawan.
Namun, jalur ini tidak disarankan bagi pendaki pemula karena kondisinya yang menantang dan sering kali memerlukan pengetahuan tentang seluk-beluk gunung.
Keunikan Jalur Torean:
- Sumber Air Panas: Jalur ini melintasi sumber air panas yang bisa digunakan untuk berendam. Namun, pengunjung diharuskan untuk mematuhi aturan berpakaian saat mandi di sini.
- Air Terjun Berundak: Terdapat air terjun yang berasal dari mata air panas dengan kandungan belerang yang tinggi, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
- Savana: Setelah melewati hutan lebat, pendaki akan menjumpai savana yang luas sebelum menemukan sungai kecil yang harus diseberangi.
Jalur ini sering digunakan oleh masyarakat lokal, terutama umat Hindu yang melakukan persembahyangan di Danau Segara Anak.
