Bacasore.com – Meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa bulan Juli sampai September 2024 adalah puncak musim hujan.
Tapi, di beberapa daerah terjadi beberapa hujan lokal.
Potensi cuaca ini jelas menjadi perhatian bagi pemilik kendaraan.
Salah satu komponen yang harus mendapatkan pemeriksaan berkala adalah ban.
Perangkat pada bagian kaki-kaki kendaraan ini menjadi bagian penting karena fungsinya yang bersentuhan langsung dengan permukaan aspal dan menjamin kendaraan dapat dikendalikan.
Selain itu, ban juga menopang beban kendaraan, yang tentunya meningkatkan risiko jika tidak dalam kondisi prima di musim hujan.
Ban yang kontak langsung dengan permukaan jalan menjadi vital untuk selalu dalam kondisi baik dan prima.
Kedalaman alur telapak ban ditandai dengan tonjolan di alur ban yang diberi nama tread wear indicator (TWI).
Bila tanda TWI sudah sejajar dengan telapak ban, biasanya sekitar 1,6 mm, maka pemilik kendaraan perlu mengganti dengan yang baru.
Letak TWI ada di beberapa titik pada dinding ban dan menandakan keausan ban. Jika tidak merata, kemungkinan ada masalah di sektor suspensi atau kemudi.
Salah satu cara sederhana untuk merawat ban, namun terkadang tidak diperhatikan pemilik kendaraan.
Sesuaikan tekanan udara pada ban dengan rekomendasi pabrikan. Tujuannya, tekanan yang pas akan membuat telapak ban mobil memperoleh cengkraman dengan optimal selama musim hujan.
Letak angka rekomendasi tekanan biasanya ada pada pintu pengemudi.
Perhatian juga diberikan pada kendaraan yang lebih banyak diam, kemungkinan tekanan ban bisa berkurang.
Ini sebabnya tekanan ban harus diperiksa setiap saat.
Selain telapak, bagian dinding ban juga perlu diperiksa. Pastikan tidak ada sobek atau benjol.
Pasalnya, dinding ban punya tugas berat menahan beban kendaraan, sehingga ketika terdapat kerusakan harus diganti segera.
Kondisi dinding ban ini kebanyakan terjadi akibat cara berkendara yang tidak berhati-hati, seperti sering menghajar lubang dengan kecepatan tinggi.