Scroll untuk baca artikel
Berita

Hujan Abu Landa 20 Desa di Sikka NTT Setelah Gunung Lewotobi Enam Kali Meletus

113
×

Hujan Abu Landa 20 Desa di Sikka NTT Setelah Gunung Lewotobi Enam Kali Meletus

Sebarkan artikel ini
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi tahun 2024 ini.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi tahun 2024 ini.

Bacasore.com – Gunung Lewotobi, sebuah kompleks gunung berapi dengan dua puncak, Lewotobi Perempuan dan Lewotobi Laki-Laki, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya.

Pada 9 Juli 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami enam kali erupsi yang menyebabkan hujan abu vulkanik melanda 20 desa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Erupsi ini membawa dampak signifikan bagi warga setempat dan lingkungan sekitar.

Erupsi yang terjadi pada Selasa, 9 Juli 2024, sekitar siang hari, terekam dalam video amatir warga setempat.

Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang berada di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, memuntahkan abu vulkanik dengan kolom setinggi 400 hingga 1000 meter dari puncaknya.

Data dari Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki mencatat enam kali erupsi dalam hari tersebut.

Akibat erupsi ini, abu vulkanik terbawa angin dan mengguyur 20 desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Permukiman, jalanan, dan tanaman pertanian warga tertutup abu vulkanik.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat setempat, terutama terkait kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Selain menutupi lingkungan, abu vulkanik juga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Warga harus beradaptasi dengan kondisi ini, termasuk menggunakan masker dan penutup wajah untuk melindungi diri dari dampak buruk abu vulkanik terhadap sistem pernapasan.

Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini masih berada pada level tiga siaga, menandakan potensi bahaya yang masih tinggi.

“Debu berterbarangan kaka,” begitu kata John, salah satu warga.

Warga terdampak sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, terutama dalam bentuk sayur-sayuran dan air bersih.

Abu vulkanik yang menutupi tanaman pertanian membuat suplai makanan segar menjadi terbatas, dan kebutuhan air bersih menjadi sangat mendesak.

Selain itu, warga juga berharap pemerintah dapat menyiram jalan Trans Flores Maumere-Larantuka dengan air untuk mengurangi debu vulkanik yang beterbangan ketika kendaraan melintas.

READ  Peselancar Teriak HELP, Pensiunan Polri Tewas Terseret Arus Pantai Berawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *