Scroll untuk baca artikel
Berita

Eritza Dwi Ardani Selebgram Makassar Terbelit Prostitusi Online, Sayang Pria Hidung Belang Kencan 10 Juta Tak Ditangkap

125
×

Eritza Dwi Ardani Selebgram Makassar Terbelit Prostitusi Online, Sayang Pria Hidung Belang Kencan 10 Juta Tak Ditangkap

Sebarkan artikel ini
Eritza Dwi Ardani, selebgram asal Makassar yang terbelit dugaan prostitusi online.
Eritza Dwi Ardani, selebgram asal Makassar yang terbelit dugaan prostitusi online.

Bacasore.com – Dunia selebritas tanah air kembali dihebohkan oleh berita mengejutkan terkait dugaan kasus prostitusi online yang melibatkan seorang selebgram.

Kali ini, sosok yang tersandung masalah tersebut adalah Eritza Dwi Ardani, pemilik akun Instagram @eritzadwiardani dengan lebih dari 20 ribu pengikut.

Eritza, yang dikenal dengan inisial ED, ditangkap oleh pihak kepolisian pada Selasa (9/7/2024) di sebuah hotel mewah di Makassar.

Diduga, Eritza terbelit dugaan kasus prostitusi online dan mematok tarif Rp 10 juta untuk sekali kencan.

Sayangnya, pria hidung belang yang menyewa Eritza tak ditangkap oleh pihak kepolisian.

Penangkapan Eritza bermula dari operasi pekat Lipu 2024 yang dilakukan oleh Anggota Resmob Polda Sulsel.

Berdasarkan informasi yang diterima, di sebuah hotel di Jalan AP Pettarani, Makassar, sering terjadi praktik prostitusi online.

Kompol Benny Pornika, Kanit Resmob Polda Sulsel, mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut, pihaknya mendapati Eritza bersama seorang pria tanpa busana di kamar 625, diduga sedang melakukan hubungan badan.

Polisi kemudian melakukan interogasi terhadap Eritza, yang mengarah pada penangkapan seorang muncikari berinisial AB alias Aso, berusia 20 tahun.

Aso diketahui bertugas mencari pria yang ingin menggunakan jasa Eritza dengan tarif antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per kencan. Dari setiap transaksi, Aso mendapatkan komisi sebesar 10% atau Rp 500 ribu.

Motif dan Pengakuan Pelaku

Menurut pengakuan Aso, ini adalah kali pertama ia menjajakan Eritza.

Sementara itu, Eritza sendiri mengaku pernah menawarkan dirinya dengan tarif antara Rp 7 juta hingga Rp 10 juta per kencan.

Benny Pornika menambahkan bahwa motif utama dari tindakan mereka adalah kebutuhan ekonomi.

“Karena motif ekonomi,” ungkapnya dikutip dari akun Instagram @Banginfo, Kamis 18 Juli 2024.

READ  Sarkem dan Bong Suwung, Jogjakarta

Barang Bukti dan Tindakan Hukum

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa dua alat kontrasepsi, uang tunai sebesar Rp 5 juta, dan sebuah handphone. H

ingga saat ini, Eritza dan Aso telah dibawa ke Mako Polda Sulsel untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *