Bacasore.com – Durian, yang sering dijuluki sebagai “Raja Buah,” memiliki sejarah yang panjang dan menarik.
Sekitar dua abad yang lalu, pada abad ke-18, tanaman durian pertama kali ditemukan oleh seorang penjelajah bernama Tuan Murray di hutan Malaya.
Menurut legenda, buah ini memiliki aroma yang khas, menyerupai bau busuk, sehingga disebut “Si Busuk dari Negeri Tropis.”
Meski begitu, durian tetap menjadi buah yang sangat dicintai dan populer, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Meskipun belum ada data pasti mengenai asal usul durian, para pakar botani meyakini bahwa tanaman ini berasal dari kawasan Asia tropis, terutama wilayah Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan.
Beberapa literatur bahkan menyebutkan bahwa durian merupakan salah satu buah tropis asli Indonesia.
Fakta ini menunjukkan bahwa durian telah menjadi bagian integral dari ekosistem dan budaya di kawasan ini sejak lama.
Varietas Unggul Durian Jantung Kampar
Pada tahun 2007, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar mengadakan kontes durian se-Kabupaten Kampar.
Dalam kontes tersebut, durian dari Desa Bukit Malintang meraih juara II dengan nama durian Jantung.
Keberhasilan ini mendorong pembinaan lebih intensif terhadap petani pemilik pohon induk oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Pemilik pohon induk dibina untuk memperbanyak bibit durian Jantung, bekerja sama dengan petugas pengawas benih tanaman.
Pada pertengahan tahun 2008, varietas durian Jantung Kampar dilepas sebagai varietas unggul nasional oleh Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura atas nama Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Acara peluncuran yang diadakan di Bogor ini dihadiri oleh Bupati Kampar dan petani penangkar dari Desa Bukit Malintang, Kecamatan Bangkinang Barat.
Untuk pengembangan durian Sijantung Kampar, Kelompok Tani Buah Sari Madu di Desa Bukit Malintang telah melakukan penanaman seluas 18 hektar dengan bantuan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau melalui APBD tahun 2008.
Tanaman durian diklasifikasikan sebagai spesies Durio zibethinus Murr. Di habitat alaminya, pohon durian dapat tumbuh hingga mencapai ratusan tahun.
Pohonnya berkayu dan dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 meter dengan cabang-cabang yang banyak.
Buah durian berukuran besar dan berduri, sering dikatakan sebagai “King of Fruit.”
Daun dan Cabang
Daun durian berhadapan pada tangkainya, dengan helai daun yang panjang dan ujung runcing.
Permukaan daun bagian bawah mengkilap keperakan. Cabang-cabang tanaman cenderung tumbuh ke atas, namun cabang primer di bagian bawah pohon cenderung tumbuh ke samping.
Akar
Tanaman durian memiliki akar tunggang dan akar samping yang kuat dan dalam. Sistem perakaran ini sangat baik untuk mencegah erosi di lereng.
Bunga
Bunga durian berukuran besar berbentuk mangkuk dengan benang sari dan mahkota berwarna kuning emas hingga merah.
Bunga durian umumnya bersifat menyerbuk silang, kecuali varietas Monthong yang dapat menyerbuk sendiri.
Mekarnya bunga tidak serempak, sehingga proses penyerbukan silang membutuhkan bantuan serangga madu. Penyerbukan sendiri terjadi antara 5 – 10%.
Bunga durian menyerbuk pada malam hari dan hasil penyerbukan akan membentuk bakal buah.
Buah
Buah durian berbentuk bulat lonjong dengan ukuran bervariasi.