Scroll untuk baca artikel
Wisata

Desa Batuan Kaler: Destinasi Wisata Arkeologis Baru di Bali

117
×

Desa Batuan Kaler: Destinasi Wisata Arkeologis Baru di Bali

Sebarkan artikel ini
Situs Pura Hyang Naga di Batuan Kaler, Gianyar, Bali.
Situs Pura Hyang Naga di Batuan Kaler, Gianyar, Bali.

Bacasore.com – Bali, dengan segala keindahan dan warisan budayanya, terus berkembang sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di dunia.

Salah satu desa di Kabupaten Gianyar, yakni Desa Batuan Kaler, kini sedang bersiap untuk menjadi sorotan baru dalam peta pariwisata Bali.

Desa ini memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang mendalam, yang berpotensi menjadikannya sebagai destinasi wisata arkeologis yang menarik.

Desa Batuan Kaler terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Desa ini dikenal sebagai lokasi dengan sejumlah peninggalan sejarah yang signifikan, khususnya di tiga pura utama yaitu Pura Puseh Ganggangan Canggi, Pura Hyang Tibha, dan Pura Wasan.

Ketiga pura ini diperkirakan berasal dari periode Bali kuno, dengan Pura Puseh Ganggangan Canggi dan Pura Hyang Tibha yang diyakini sudah ada sejak abad ke-13 hingga ke-14 Masehi.

Kepala Desa Batuan Kaler I Wayan Suarma, menjelaskan bahwa penilaian ini didasarkan pada perbandingan data arkeologis yang ada di kedua situs tersebut.

Perbandingan ini melibatkan dua gapura di Pura Puseh Ganggangan Canggi yang memiliki kemiripan dengan gapura di Pura Hyang Tibha.

Penelitian juga menunjukkan bahwa Pura Wasan, yang pernah diteliti pada tahun 1992, berasal dari periode Bali pertengahan, sekitar abad ke-13 hingga ke-14 Masehi.

Selain pura-pura utama tersebut, terdapat pula beberapa situs kecil yang tersebar di Desa Batuan Kaler, yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai Hyang.

“Beberapa di antaranya adalah Hyang Adeg, Hyang Bencana, Hyang Ibu, Hyang Naga, Hyang Ngoni, dan Hyang Soka.

Situs-situs ini menambah kekayaan sejarah dan budaya yang ada di desa ini,” begitu terangnya.

Melihat potensi besar yang dimiliki oleh Desa Batuan Kaler, I Wayan Suarma berencana untuk mengembangkan desa ini menjadi Desa Wisata Arkeologis.

READ  Letusannya Dasyat dalam Babad Lombok, Begini Warisan Geologis Gunung Rinjani

Saat ini, fokus utama adalah mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk menyambut wisatawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *