Scroll untuk baca artikel
Berita

Dasha Daley Sebut Proses Imigrasi Bandara Ngurah Rai Layaknya Mimpi Buruk

156
×

Dasha Daley Sebut Proses Imigrasi Bandara Ngurah Rai Layaknya Mimpi Buruk

Sebarkan artikel ini
Dasha Daley
Dasha Daley

Bacasore.com – Bali, sebagai salah satu destinasi wisata internasional paling populer di Indonesia, tidak pernah lepas dari sorotan dunia.

Berbagai pengalaman baik dan buruk yang dialami para wisatawan sering kali menjadi bahan perbincangan, baik di media sosial maupun di media massa.

Salah satu isu yang baru-baru ini mencuat adalah keluhan seorang model asal Australia, Dasha Daley, tentang pengalaman buruknya saat melewati proses imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Keluhan tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat, terutama para pelancong yang pernah mengalami hal serupa.

Kronologis Kejadian: Mimpi Buruk di Imigrasi

Dasha Daley, model asal Perth, Australia, mengungkapkan kekesalannya terhadap lambatnya proses pengecekan imigrasi di Bandara Ngurah Rai Bali.

Dalam unggahan di media sosialnya, Dasha menyebut proses keluar dari bandara sebagai ‘mimpi buruk’.

Ia mengeluhkan bahwa sistem lama yang digunakan di imigrasi masih membuat prosesnya sangat lama, menyebabkan banyak pelancong terpaksa harus menunggu berjam-jam untuk bisa melewati pemeriksaan.

Dalam sebuah video yang diunggahnya di TikTok, Dasha menunjukkan betapa padatnya antrean pelancong yang menunggu untuk melewati imigrasi.

“Kalau menurut kalian bepergian ke Bandara Bali itu buruk, cobalah keluar,” katanya sambil memperlihatkan kerumunan turis yang terlihat kesal dan lelah.

Dasha juga menyebut bahwa banyak wisatawan yang hampir atau bahkan ketinggalan penerbangan mereka akibat lamanya proses imigrasi.

Keluhan Turis dan Dampaknya pada Citra Bali

Tidak hanya Dasha, banyak wisatawan lain yang juga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap lambatnya pelayanan di Bandara Ngurah Rai Bali.

Menurut Dasha, beberapa turis yang ditemuinya saat menunggu di bandara mengaku sangat kesal karena mereka harus antre selama dua jam di imigrasi, yang akhirnya membuat mereka terlambat untuk penerbangan mereka.

READ  Owner Flame Spa Ni Ketut Sri Astari Ditahan Polda Bali

Keluhan seperti ini tentunya berdampak negatif terhadap citra Bali sebagai destinasi wisata internasional. Wisatawan yang mengalami pengalaman buruk cenderung membagikan cerita mereka di media sosial, yang dapat mempengaruhi calon wisatawan lainnya.

Di era digital seperti sekarang, review dan testimoni dari wisatawan memiliki pengaruh besar terhadap keputusan seseorang untuk mengunjungi sebuah destinasi.

Menanggapi berbagai keluhan tersebut, pihak otoritas Bandara Ngurah Rai Bali sebenarnya telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki layanan imigrasi, terutama dengan mengimplementasikan sistem autogate.

Sistem ini adalah teknologi pemindai paspor elektronik yang diharapkan dapat mempercepat proses pengecekan imigrasi bagi penumpang yang baru tiba di Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *