Bacasore.com – Dalam dunia hiburan, nama Fujianti Utami atau yang lebih dikenal dengan Fuji, sering menghiasi pemberitaan.
Namun, kali ini perhatian publik tertuju pada skandal besar yang melibatkan mantan manajernya, Batara Ageng (BA).
Kasus penggelapan dana yang dilakukan oleh BA telah mengguncang industri hiburan dan memberikan pelajaran berharga tentang kepercayaan dan pengkhianatan.
Kisah ini bermula ketika Fuji mulai curiga terhadap BA.
Fuji merasa ada yang aneh dengan cara BA berkomunikasi, terutama dengan pihak-pihak yang bekerja sama dengannya.
Kecurigaan ini semakin kuat ketika BA mulai menutup akses komunikasi, membuat Fuji dan ayahnya, Haji Faisal, memutuskan untuk melaporkan BA ke Polres Metro Jakarta Barat pada 7 September 2023.
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa BA telah menggelapkan dana sebesar Rp 1,3 miliar yang seharusnya menjadi hak Fuji.
Menurut AKBP Andri Kurniawan, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, uang tersebut digunakan oleh BA untuk kegiatan bersenang-senang.
Setelah laporan resmi dilayangkan, proses hukum pun berjalan. BA dijerat dengan pasal 374 KUHP dan atau pasal 372 KUHP tentang penggelapan, yang bisa membuatnya mendekam di penjara selama lima tahun. Pada 5 Juli 2024, BA akhirnya memenuhi panggilan penyidik di Polres Jakarta Barat untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
Profil Batara Ageng
Batara Ageng Hardikusumo, lahir di Jakarta pada 10 Maret 2000, bukanlah sosok yang asing di kalangan selebriti. Ia dikenal dekat dengan beberapa artis ternama seperti Junior Roberts, Hasya Kila, dan Adhisty Zara, mantan anggota JKT48. Batara, yang gemar travelling, sering membagikan momen-momen perjalanannya di media sosial pribadinya.
Namun, di balik gemerlap kehidupan sosialnya, Batara ternyata menyimpan rahasia besar yang mengancam karier dan reputasinya. Penggelapan dana ini tidak hanya merugikan Fuji secara finansial, tetapi juga secara emosional.
Dampak Pengkhianatan bagi Fuji
Bagi Fuji, pengkhianatan ini lebih dari sekadar kehilangan uang. Ia merasa sangat sakit hati dan dikhianati oleh seseorang yang ia anggap sebagai rekan kerja sekaligus sahabat. Fuji mengungkapkan perasaannya kepada Denny Sumargo, menyatakan betapa dalam luka yang ia rasakan akibat pengkhianatan BA.
“Lebih ke yang sakit hati banget soalnya. Bukan sekedar uangnya aja, tapi aku ngerasa dekat, tapi dikhianatinya sesakit itu,” ungkap Fuji. Peristiwa ini juga membuatnya trauma dan mengganggu aktivitas sehari-harinya, termasuk kesulitan dalam menghapal naskah.
Permintaan Maaf dan Penyerahan Diri
Setelah kasus ini mencuat, BA akhirnya merasa bersalah dan meminta maaf kepada Fuji. Dalam sebuah video yang viral di TikTok, BA menyampaikan penyesalannya, “Maafin kalau aku banyak salah pas selama megang kamu jadi manajer atau udah bikin kamu kecewa sama aku.”
Akhirnya, pada 27 Juni 2024, BA menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Barat setelah menerima panggilan dari pihak kepolisian.