Bacasore.com – Tarsius adalah salah satu primata terkecil di dunia yang seringkali disebut sebagai monyet, meskipun sebenarnya mereka bukan bagian dari keluarga monyet.
Primata ini menjadi salah satu satwa yang paling unik dan menarik untuk dipelajari, terutama karena karakteristik fisiknya yang sangat berbeda dari primata lainnya.
Di Indonesia, khususnya di Sulawesi, Tarsius menjadi satwa langka yang dilindungi karena populasinya yang terus menurun akibat kerusakan habitat.
Mengenal Tarsius: Primata Mini dengan Ciri Khas Unik
Tarsius memiliki tubuh yang sangat kecil, hanya sekitar 10-15 cm dengan berat sekitar 80 gram.
Meskipun mungil, hewan ini memiliki kemampuan melompat yang luar biasa, yaitu mencapai jarak hingga 3 meter dari satu pohon ke pohon lainnya.
Keunikan lain yang dimiliki oleh Tarsius adalah ekornya yang panjang dan tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya.
Ekor ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat Tarsius melompat di antara cabang-cabang pohon.
Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari Tarsius adalah ukuran matanya yang sangat besar, bahkan lebih besar dari ukuran otaknya.
Mata besar ini memungkinkan Tarsius untuk melihat dengan tajam dalam kegelapan malam, sangat bermanfaat bagi kehidupan nokturnalnya.
Selain itu, Tarsius memiliki kemampuan memutar kepala hingga 180 derajat ke kanan dan ke kiri, mirip dengan burung hantu, yang memudahkan mereka dalam mencari mangsa di sekitar mereka.
Telinganya yang mampu digerakkan juga membantu Tarsius mendeteksi keberadaan mangsa dengan lebih efisien.
Habitat dan Pola Hidup Tarsius
Tarsius adalah hewan arboreal, yang berarti mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon.
Mereka sangat bergantung pada pohon untuk beraktivitas, mulai dari tidur, melahirkan, hingga menandai wilayah teritorinya dengan urine.
Menariknya, Tarsius tidak bisa berjalan di atas tanah; jika terpaksa berada di tanah, mereka akan bergerak dengan cara melompat.
Di alam liar, Tarsius adalah pemburu yang handal, terutama pada malam hari.
Makanan utama mereka adalah serangga seperti kecoa dan jangkrik.
Namun, mereka juga memakan reptil kecil, burung, dan kelelawar.
Pola makan ini menjadikan Tarsius sebagai predator yang penting dalam ekosistem hutan tempat mereka tinggal.
Persebaran dan Populasi Tarsius di Indonesia
Indonesia memiliki setidaknya 7 spesies Tarsius yang tersebar di berbagai wilayah Sulawesi, termasuk Kepulauan Selayar.
Di luar Indonesia, terdapat 2 spesies lain yang berada di Filipina.